Simpulan bahasa adalah bentuk peribahasa yang paling mudah.; Biasanya simpulan bahasa terdiri daripada dua patah kata yang membawa maksud yang tepat dan padat.; Contoh simpulan bahasa:
• Sebab pulut santan binasa, sebab mulut badan binasa. • Tak tumbuh tak melata, tak sungguh orang tak kata. • Banyak udang banyak garam, banyak orang banyak ragam. 4. Kiasan berbunga - menggunakan perkataan-perkataan yang berbunga-bunga dan indah. Contohnya: angin lembut, merah menyala-nyala. 5. Kiasan pemanis atau gayang - kiasan untuk
176. tak usah bimbang, gula di dlm mulut, bila hendak telan, telan prb apa yg dikhuatirkan lagi, benda itu sudah dlm milik kita; 177. sebab mulut badan binasa; arang habis besi binasa, tukang hembus penat saja = tuba binasa, ikan tak dapat prb perbuatan yg tidak memberi hasil, hanya mendatangkan rugi;
Sepanjang perkahwinan, tiada lagi kata2 kesat keluar dari mulut suami yang boleh menyinggung perasaan saya sebagai isteri. Namun, setelah kejadian yang terjadi pada tahun lepas antara saya dan keluarga suami, ia banyak mengajar saya erti ikhlas dan kepentingan diri. Pada tahun lepas, saya mengikuti keluarga suami untuk bercuti.
Karena pada dasarnya semua epilepsi umumnya ditandai dengan adanya kejang, namun tidak semua kejang merupakan penyakit epilepsi. Keluarnya busa dari mulut dikarenakan adanya aktivasi produksi air liur yg berlebih pada kelenjar ludah, selain itu saat kejang mulut akan menjadi lebih kaku dan menutup namun reflek untuk menelan air liur tidak ada
7. kerana pulut santan binasa, kerana mulut badan binasa. 8. sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna. 9. kalau takut dilambung ombak, jangan berumah di tepi pantai. 10. tak tahu menari, dikatakan lantai tinggi rendah. 11. tak basah dek hujan, tak lekang dek panas. 12. berat sama dipikul, ringan sama dijinjing
UMA Peribahasa Nusantara (Peribahasa Daerah dari Aceh p Sampai Papua)/Fitrawan Umar. Penyunting: Hidayat Widiyanto. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017 vi; 51 hlm.; 21 cm. ISBN: 978-602-437-233-0 BAHASA NUSANTARA ii Sambutan Sikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakat
Berapa tajam pedang, tajam lagi mata pena; 3. Berapa tajam pisau parang, tajam lagi mulut manusia; 4. Berapakah tajam pisau tajam, tajam lagi mulut manusia; 5. Kerana mulut badan binasa; 6. Luka di tangan kerana pisau, luka di hati kerana kata; 7. Mulut kamu harimau kamu, mengerkah kepala kamu; 8. Mulut lebih tajam daripada pedang; 9.

Arti Peribahasa Dari lecah lari ke duri. Dari lecah lari ke duri Arti Peribahasa : "Berusaha menghindar dari masalah yang kecil, namun malah mendapat masalah besar". Arti Peribahasa Karena mulut badan binasa. Karena mulut badan binasa Arti Peribahasa : "Menjadi celaka oleh tidak pandai menjaga perkataannya" "Rahasia pribadi terbongkar oleh

3jre.
  • r55qx235ht.pages.dev/372
  • r55qx235ht.pages.dev/166
  • r55qx235ht.pages.dev/454
  • r55qx235ht.pages.dev/373
  • r55qx235ht.pages.dev/828
  • r55qx235ht.pages.dev/717
  • r55qx235ht.pages.dev/441
  • r55qx235ht.pages.dev/215
  • r55qx235ht.pages.dev/157
  • r55qx235ht.pages.dev/169
  • r55qx235ht.pages.dev/689
  • r55qx235ht.pages.dev/676
  • r55qx235ht.pages.dev/483
  • r55qx235ht.pages.dev/828
  • r55qx235ht.pages.dev/8
  • peribahasa karena mulut badan binasa