Jadi setiap kali ada masalah antara orang dewasa dan anak, menjadi tanggung jawab orang dewasalah untuk mengenali masalah yang timbul dan memulai proses perubahan. Namun, sebelum dapat membantu orang lain melakukan perubahan, kita perlu mengamati hidup kita sendiri untuk melihat apakah kita perlu memperbaiki sikap-sikap dan tindakan kita.
Tentusebagai orang tua tidak menginginkan anaknya kelak memiliki pribadi yang tidak peka bahkan tidak peduli dengan musibah yang menimpa orang lain. Sebab dia juga akan mendapatkan perlakuan yang sama dari orang lain. Islam Mengajak Setiap Muslim untuk Berempati. Rasulullah saw. pada dasarnya juga mengajarkan umatnya untuk bersikap empati.
Anak manja merupakan karakter yang kurang baik dari seorang bocah. Pada umumnya, orang kurang menyukai terhadap sikap manja. Karakter semacam ini juga memperlihatkan kurangnya daya tahan dalam menghadapi tantangan hidup. Sangat penting bagi parang tua untuk mengenal tanda, penyebab, maupun cara mengatasi sifat semacam ini. Ada banyak faktor yang membuat seorang anak bersikap yang manja. Salah satunya adalah kebiasaan buruknya, ditambah ingin mendapatkan bentuk sayang berlebihan dari orang tuanya. Tentu saja, sebagai orang tua harus jeli dalam memperhatikan tumbuh kembang anak-anaknya. Setiap orang tua pastinya sangat menyayangi anaknya dengan segenap jiwa dan raga. Mereka tidak ingin anaknya terluka sedikit pun. Mereka ingin anaknya selalu mendapatkan apa yang terbaik bagi mereka. Baik yang meliputi soal kebutuhan utama seperti pangan atau makanan yang dikonsumsi sehari-hari, sandang atau pakaian, papan atau rumah tempat tinggal. Termasuk keperluan lainnya seperti kebutuhan sekunder dan tersier. Dengan kasih sayang orang tua kepada anaknya yang alamiah tersebut mendorong kita akan bekerja keras dan menjamin anak-anak mendapatkan yang terbaik bagi. Kadang kala perhatian semacam itu yang malah diberikan oleh orang tua secara berlebihan. Terutama orang tua yang memiliki anak kecil satu-satunya atau anak tunggal. Apakah perhatian yang diberikan oleh orang tua pada anak secara berlebihan itu baik? Hal tersebut ternyata tidak. Segala sesuatu yang berlebihan tentunya kurang baik. Karena hal itu bisa mengakibatkan mereka menjadi anak manja. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, manja adalah sebuah perbuatan, perilaku dan adat yang kurang baik. Sang buah hati yang manja, dia akan senantiasa mendapatkan apa yang ia mau tanpa pertimbangan lagi oleh orang tuanya saat memberikannya. Memang menyikapi mental manja ini ada banyak pendapat yang berlainan. Ada sebagian orang yang beranggapan bahwa manja merupakan hal yang lumrah dan wajar. Bahkan tak sedikit orang tua yang justru senang dengan anaknya yang manja. Meskipun begitu banyak juga kalangan yang mengingatkan terhadap dampak buruk sikap manja semacam ini. Apalagi jika sifat semacam ini terbawa terus hingga dewasa. Terlebih manja berlawanan dengan mental kemandirian dan kreativitas yang justru perlu lebih digali dari sang anak. Ciri dan Tanda Anak Terlalu ManjaTak Mau Melaksanakan Sesuatu Pekerjaan SendirianKerap Mengalami TantrumTak Menghargai Orang LainTak Mau Saling BerbagiFaktor Penyebab Anak ManjaPola AsuhKurang Interaksi SosialOrang Tua Sering MengalahCara Mengatasi Anak ManjaMengubah Pola AsuhHindari Pola PembiaranSayang Tapi Jangan BerlebihanBersikap Tegas Ciri dan Tanda Anak Terlalu Manja Apa sih yang memperlihatkan seorang anak sudah bersikap terlalu manja. Sebagai orang tua tentunya penting mengenal tanda anak terlalu manja berikut ini. Tak Mau Melaksanakan Sesuatu Pekerjaan Sendirian Berjalan waktu, seorang anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara fisik dan mental. Yang ditandai dengan pola pikir yang lebih dewasa dan berusaha melakukan pekerjaan dengan penuh kemandirian. Baca juga Manfaat Mengenalkan Buku Pada Anak Sejak Usia Dini Misalkan tidur sendiri, makan dan minum sendiri, bermain sendiri, beribadah sendiri, membereskan mainannya sendiri, dan lain sebagainya. Sebaliknya apabila sang anak meminta beribadah ditemani, tidur ditemani, bermain selalu ingin didampingi, makan dan minum minta disuapi berarti itu pertanda anak terlalu manja. Kerap Mengalami Tantrum Pada balita, keadaan tantrum merupakan perkara yang wajar sebab ia tak dapat mengungkapkan perasaan secara baik. Akan tetapi, bagi anak yang sudah besar dan berumur lima tahun pastinya sudah bisa mengekspresikan emosi hatinya dan apa yang menjadi keinginannya secara baik. Hal tersebut sangat berbeda jika dilakukan oleh anak manja. Ciri anak terlalu manja adalah memakai situasi tantrum untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Tak Menghargai Orang Lain Ciri anak terlalu manja berikut adalah tak menghargai atau tidak sopan kepada orang lain. Ia tak hormat sama sekali kepada orang lebih muda ataupun lebih tua darinya. Ia merasa bahwa ia orang yang sangat penting ketimbang orang lain. Sehingga tak segan-segan, ia melaksanakan upaya bullying pada orang lain. Tak Mau Saling Berbagi Terakhir, ciri seorang anak yang terlalu manja adalah tidak mau saling berbagi dengan orang lain atau teman sebayanya. Baik berbagi barang, makanan, minuman, buku, mainan dan lainnya. Sebaliknya, anak manja akan lebih banyak meminta dan dalam jumlah lebih besar. Seorang anak yang sering bersikap manja merasakan ketidakpuasan atas hal yang diberikan oleh orang lain padanya. Ia selalu meminta lagi dan semua permintaannya mesti dikabulkan dengan cepat. Jika ia tidak mendapatkan apa yang ia minta maka akan berontak. Faktor Penyebab Anak Manja Salah satu elemen penting dalam membentuk kebiasaan anak yang baik adalah pendidikan. Terutama pendidikan dalam keluarga. Gaya mendidik anak dari setiap orang tua pastinya berbeda-beda. Ada yang bisa mendidik anak dengan baik dan ada sebagian lagi orang tua yang mendidik anak dengan cara kurang baik. Sehingga hasil didikan anak akan berbeda-beda. Ada banyak faktor yang menjadi penyebab anak terlalu manja. Selain karena faktor orang tua, tentunya juga ada pengaruh lainnya. Secara garis besar, berikut ini beberapa penyebab anak manja yang sebaiknya Anda tahu. Pola Asuh Pola asuh yang diterapkan dengan kekerasan hanya akan membuat anak tumbuh dan berkembang secara keras sesuai didikan yang diterimanya. Begitu pula seorang anak yang dididik dengan orientasi materi akan membuat terbentuknya anak yang suka dan mengutamakan materi. Apa yang diajarkan oleh setiap orang tua pada anak mereka maka akan dituai hasil didikan anaknya yang akan serupa dari pola asuh yang diterapkan oleh orang tuanya. Seorang psikolog tersohor yang berasal dari USA, Daisy Frnchild pernah berkata bahwa anak yang terlalu manja adalah hasil didikan orang tua yang berlebihan. Meskipun ini merupakan bentuk dan rasa cinta orang tua pada anaknya. Mencintai dan menyayangi anak itu adalah baik dan tanggung jawab setiap orang tua. Namun yang namanya berlebihan dalam mencintai maka itu perkara yang tidak bagus. Hal ini hanya menimbulkan bibit kemanjaan pada diri anak. Perhatian yang diberikan kepada buah hati seharusnya ala kadarnya. Dalam arti, porsinya tidak terlalu besar atau berlebihan. Namun dibatasi dalam tingkat tertentu. Biarkanlah anak melakukan pekerjaannya sendiri. Seiring dengan tumbuh kembang anak maka anak akan dapat mandiri dengan segala aktivitasnya sehari-hari. Pola asuh yang salah dalam materi pun turut menyumbang sikap anak menjadi manja. Misalkan orang tua memberikan uang secara berlebihan pada anak. Hal itu bisa memicu anak jadi manja. Sebaiknya berikanlah uang atau materi secara sewajarnya sesuai apa yang dibutuhkan oleh buah hati tercinta. Berikan pengertian pula, setiap uang yang diberikan sebaiknya jangan dijajakan semuanya tapi sebagian ditabung. Kurang Interaksi Sosial Penyebab anak manja lainnya adalah kurangnya interaksi sosial. Misalkan mereka jarang sekali bertemu dengan kedua orang tuanya. Sehingga anak yang demikian merasakan tidak bahagia. Karena merasa kurang kasih sayang dari orang tua mereka. Hal tersebut memunculkan sifat banyak tuntutan pada orang tuanya, sehingga ia menjadi anak yang manja dan sangat individualistis. Orang Tua Sering Mengalah Salah satu penyebab yang membuat anak menjadi manja lainnya adalah karena orang tua selalu menuruti permintaan anak. Hal ini tanpa disadari akan menumbuh kembangkan benih-benih sikap manja pada diri anak. Contohnya, saat anak menangis minta dibelikan sesuatu mainan. Anda akan membelikan mainan itu secara terpaksa karena tak kuat mendengar jerit tangis anak dan sangat sayang anak. Hal itu dalam batasan tertentu sangat wajar. Namun jika Anda sering menuruti kemauan anak maka secara perlahan-lahan anak akan menjadi manja. Cara Mengatasi Anak Manja Sebagai orang tua tentu saja tidak mengharapkan anaknya menjadi terlalu manja. Sikap seperti ini bisa saja dialami oleh setiap anak. Sikap seorang anak yang terlalu manja akan membuat repot orang tua. Baca juga Cara Mengatasi Anak Yang Suka Berbohong Kalau Anda memiliki anak yang terlalu manja maka orang tua perlu introspeksi mengenai penyebab anak bersikap demikian. Karena hal itu mungkin saja disebabkan oleh pola asuh yang diterapkan selama ini salah. Untuk mengatasi dan mengubah kepribadian anak yang manja menjadi tidak manja perlu sebuah upaya. Yang semua itu tentu diawali dengan mengetahui tanda-tanda anak terlalu manja. Dengan mengetahui ini, maka orang tua akan segera bertindak jika anaknya terlalu manja berdasarkan ciri-ciri yang terlihat. Berikut ini beberapa alternatif cara mengatasi anak manja yang bisa Anda lakukan. Mengubah Pola Asuh Pola asuh yang salah bisa menjadi pemicu sang anak bersikap terlalu manja. Sehingga orang tua harus memperhatikan pola asuh yang diterapkannya selama ini. Apakah sudah tepat atau belum dalam mengembangkan anak yang mandiri dan cerdas? Jangan sampai orang tua mengasuh dan mendidik anak secara salah yang menimbulkan benih-benih sikap manja pada anak. Hindari Pola Pembiaran Kalau Anda mendapatkan anak bersikap terlalu manja, Anda hendaknya bertindak cepat untuk mengatasinya. Jangan sampai sikap manja tersebut terbawa sampai usia dewasa. Kalau sudah dewasa sangat sukar untuk mengubah kebiasaan buruk tersebut. Pembiaran sikap anak manja jangan sampai terjadi berlarut. Tentu saja, kalau hal itu terjadi akan berdampak negatif bagi perkembangan anak dan orang tua sendiri. Sang anak yang terlalu manja akan mengganggu pertumbuhan mental dan fisiknya disamping merepotkan orang tua dalam membimbingnya. Sayang Tapi Jangan Berlebihan Salah satu pemicu seorang anak bersikap terlalu manja adalah berlebihannya perhatian yang diberikan oleh orang tua pada anak. Sehingga anak merasa nyaman dengan keadaan seperti itu dan mampu mengendalikan orang tua. Kondisi hidupnya sudah nyaman dengan mendapatkan apa yang ia inginkan tanpa perlu capek. Setiap kemauannya selalu dituruti oleh orang tuanya. Yang membuat anak bersikap manja secara terus menerus. Bersikap Tegas Untuk membuat anak mempunyai kepribadian tidak manja dan mandiri, cara yang bisa dilakukan adalah dengan bersikap tegas pada anak. Jangan sampai anak terus menerus melanggar. Tanamkan sikap disiplin pada anak dengan ketegasan dalam batasan-batasan tertentu. Demikianlah tanda anak terlalu manja dan beberapa penyebabnya yang sebaknya nada kenali sejak dini. Untuk cara mengatasi anak manja, orang tua sebaiknya memberikan materi pada anak dalam batasan tertentu dan tidak berlebihan. Selain itu, kasih sayang yang diberikan pada anak secukupnya. Yang paling penting adalah memberikan kebebasan pada anak untuk bersikap mandiri dan dukungan pada buah hati pada segala aktivitasnya yang dilakukan dengan penuh kemandirian.Artinya Percayalah bahwa setiap perbuatan baik akan selalu mendatangkan hal yang baik juga untuk kita. Jadi minta anak untuk jangan lelah dalam berbuat baik di hidupnya karena akan mendatangkan balasan yang setimpal. 4. Tidak ada harimau memakan anaknya. Artinya: Setiap orang tua pasti menyayangi buah hatinya dan tak ada yang ingin mencelakai
Hal ini yang kemudian dianggap kasih sayang ayah ke anak perempuan lebih besar. Padahal, setiap orangtua tentu akan menyayangi anaknya dengan caranya masing-masing. Dampak pada anak perempuan jika kurang kasih sayang ayah Setiap hubungan ayah dan anak perempuan akan melewati fase-fase yang berbeda. Meskipun akan melewati fase yang sulit, tapi semuanya akan bermakna. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dampak jika anak perempuan kurang kasing sayang ayah di bawah ini. 1. Tidak memiliki rasa percaya diri Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa salah satu dampak anak perempuan kurang kasih sayang ayah yakni kurang rasa percaya diri. Kepercayaan dirinya pada kemampuan dan nilai dirinya sebagai manusia bisa sangat berkurang jika ayahnya tidak ada atau tidak sayang kepada anak perempuannya. Secara akademis, pribadi, profesional, fisik, sosial, dan romantis, percaya diri seorang wanita berkurang dalam setiap situasi jika dia tidak membentuk hubungan yang sehat dengan ayahnya. 2. Kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan Anak perempuan yang tumbuh tanpa kasih sayang ayah akan merasa sulit untuk membentuk hubungan yang langgeng. Pasalnya, mereka takut dengan penolakan yang akan terjadi dan tidak ingin mengambil risiko terluka lagi. Sadar atau tidak sadar, mereka menghindari untuk dekat dengan orang lain. Mereka juga akan memiliki kepribadian yang tertutup dan pendiam sehingga tidak berusaha untuk mengenal orang lain. Parahnya, mereka bisa melakukan cara apapun untuk mendapatkan perhatian seorang pria tanpa terlibat secara emosional. 3. Mengalami gangguan makan Mengutip buku The Parent’s Guide to Eating Disorders, anak perempuan yang kurang kasih sayang ayah memiliki risiko lebih besar terkena gangguan makan. Misalnya anoreksia nervosa, bulimia, makan berlebihan, dismorfia tubuh, dan gangguan makan lainnya. Gangguan ini mungkin lebih banyak terjadi jika seorang gadis tidak memiliki figur ayah saat dia tumbuh dewasa. Dampak anak perempuan kurang kasih sayang ayah juga dua kali lipat berisiko mengalami obesitas. 4. Lebih rentan depresi Tidak mengherankan, anak perempuan yang tumbuh tanpa kasih sayang ayah lebih rentan mengalami depresi saat dewasa. Ini bisa terjadi karena mereka takut ditinggalkan dan ditolak. Bahkan, mereka akan menghindari hubungan romantis yang sehat karena mereka merasa tidak pantas dan takut terluka. Namun, tak jarang mereka terlibat ke dalam hubungan yang tidak sehat yang pada akhirnya menyebabkan patah hati hingga menjadi depresi. 5. Melakukan perilaku seksual berisiko Sebuah studi mengungkapkan bahwa anak perempuan yang tidak dekat dengan ayahnya cenderung akan melakukan hubungan seks lebih dini dan perilaku seksual berisiko. Studi juga menunjukkan bahwa lebih dari 70% kehamilan remaja yang tidak direncanakan terjadi di rumah yang tidak memiliki figur ayah. 6. Memiliki perilaku yang menyimpang Kurang kasih sayang ayah juga dapat membuat seorang anak perempuan terjebak dalam siklus penyalahgunaan obat-obat terlarang untuk menyembuhkan masalah hidupnya selama ini. Menurut Department of Health and Human Services, anak perempuan yang tumbuh tanpa sosok ayah yang baik memiliki risiko penyalahgunaan narkoba dan alkohol yang jauh lebih besar. Ditemukan sebanyak 69% anak perempuan memiliki kemungkinan untuk menggunakan narkoba dan 76% akan melakukan kejahatan. Peran ayah dalam pengasuhan anak tidak hanya berpengaruh pada perkembangan emosional anak laki-lakinya, tetapi juga kepada anak perempuan mereka. Bahkan, sebuah studi menunjukkan jika ayah menyayangi dan mendukung anak-anaknya, ini akan memberikan kontribusi besar dalam perkembangan kognitif, sosial, prestasi, serta kemampuan membawa diri yang baik.terutamadari orangtua akan menimbulkan gejala identifikasi positif yang menyayangi, berbuat baik, membina silaturahim. (2)Akhlak terhadap tetangga, masyarakat, diantaranya: saling adalah suatu sikap dan perilaku yang harus dialakukan setiap orang tua terhadap anak-anaknya . dengan kasih sayanglah akan tumbuh tunas-
Secaralahir tampak orang tua ini sangat menyayangi anaknya. Namun sebenarnya orang tua sangat cemas. Orang tua berusaha menjauhkan anak-anaknya dari hal-hal yang bisa merugikan atau membahayakan. Mereka cenderung berpikir negatif dalam melihat sesuatu. Kecemasan orang tua ini memengaruhi anak sehingga anak juga akan menjadi anak pencemas. 2.