Angkotini berwarna krem. Kereta api penumpang yang melintas langsungtidak berhenti di stasiun. Dari Alun-Alun Lembang mau ke Floating Market atau De Ranch bisa jalan kaki. Kita bisa naik angkot ini dari stasiun hall stasiun kereta api utama di Bandung jalan sukajadi RSHS mall PVJ di jalan setiabudhi atas ENhai.

Setiap alun-alun atau sepetak lapangan luas yang biasanya terletak di depan sebuah pendopo atau semacam keraton pada masa kerajaan, kerap kali dipercaya oleh penduduk setempat dengan kesan magis. Letak kesan kemagisannya berupa penanaman pohon beringin di tengah-tengah dan setiap sisi alun-alunnya. Selain itu, alun-alun juga memiliki kesan menakutkan, karena pada masanya digunakan sebagai kegiatan formal “kenegaraan” termasuk tempat pelaksanaan hukuman bagi pada pelaku kriminal seperti yang tertulis pada Jurnal Patanjala. Miftahul Falah, Agusmanon Yuniadi, dan Rina Adyawardhina melakukan penelitian mengenai “Pergeseran Makna Filosofis Alun-Alun Kota Bandung pada Abad XIX-Abad XXI”. Dalam penelitiannya tertulis bahwa bersamaan dengan hari jadi Kota Bandung, Alun-alun Kota Bandung menjadi salah satu elemen pembentuk kota sebagai pusat pemerintahan kabupaten Bandung saat 25 september 1810 silam. Alun-alun Kota Bandung yang dibangun berdasarkan dengan prinsip kosmologi ini merupakan wujud dari tata ruang kota. Baca Juga Mendefinisikan Kembali Perjalanan ke Bandung Selatan di Waktu Malam Alun-alun Bandung saat Masa Kerajaan Sebuah alun-alun tak hanya sekedar sepetak lapangan luas yang terbuka atau biasa disebut dengan taman kota saja. Namun, alun-alun merupakan salah satu bagian dari tata ruang kota tradisional. “Pada masa kerajaan, alun-alun merupakan batas antara wilayah sakral yakni keraton atau pendopo dan wilayah profan. Alun-alun menjadi tempat di mana kekuasaan raja terpancar ke seluruh negeri atau kabupaten,” tulis Miftahul pada jurnalnya. Di masanya, alun-alun juga digunakan rakyat sebagai tempat menghadap ke rajanya untuk menyampaikan pesan. Menurut penelitian, selain kedudukan raja sebagai penguasa dunia, kedudukan raja juga sebagai pemimpin tertinggi keagamaan. “Penegasan itu disimbolisasikan dengan dipusatkannya kegiatan ritual keagamaan penting di alun-alun dan keberadaan masjid di sebelah barat alun-alun menjadi symbol kekuasaan raja atau budaya di bidang keagamaan,” jelas Miftahul pada penelitiannya. Alun-alun Bandung secara kosmologis menjadi batas antara wilayah sakral dan profan. Letak kosmologis Alun-alun Bandung berada di tengah-tengah antara pendopo dan gunung tangkuban perahu. Pada saat Alun-alun Bandung dibangun, tata ruang Kota Bandung saat itu menyesuaikan dengan pendopo yang sebagai mikrokosmos berada di selatan alun-alun dan gunung tangkuban perahu sebagai makrokosmos atau mahamerunya masyarakat bandung di sisi utara. Ada juga di sisi barat alun-alun Kota Bandung terdapat masjid agung. Alun-alun Bandung memiliki perbedaan dengan alun-alun yang ada di Kota Yogyakarta dan Surakarta. Di kedua kota tersebut terdapat dua alun-alun di sisi utara dan selatan sehingga mengapit keraton. Ini menunjukkan keberadaan alun-alun pada masa Majapahit. “Yogyakarta dan Surakarta merupakan pusat politik dari dua kerajaan, yakni Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta. Sementara itu, Kota Bandung merupakan pusat politik Kabupaten Bandung sehingga tidak memiliki kesejajaran dengan kerajaan atau kesultanan,” tulis Miftahul. Baca Juga Beringin dan Alun-Alun bagi Aktivitas Masyarakat Jawa Tahun 1910 Alun-alun Kota Bandung pada Masa Kolonial Pada saat itu bandung hanya sebuah kabupaten, walaupun para bupati Bandung memiliki hubungan kekerabatan dengan raja-raja di Sunda. Selain itu, saat dibangun pada Mei-September 1810, Kabupaten Bandung merupakan salah satu wilayah yang berada di bawah kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Di masa kolonial, alun-alun Kota Bandung tidak memiliki perbedaan dengan masa kerajaan, hanya terdapat bangunan tambahan seperti penjara dan kantor asisten residen atau controleur pada sisi utara atau timur. Di tahun 1930-an, bangunan babancong atau bangunan tempat untuk bupati berpidato saat acara-acara resmi atau untuk orang kepercayaannya menyampaikan pengumuman kepada rakyatnya telah menghilang. Saat ini menurut tim peneliti, bangunan babancong hanya ada di Alun-alun Garut dan Manonjaya. Hingga tahun 1940-an, masih terdapat dua pohon beringin besar di tengah-tengah Alun-alun Bandung dan enam buah pohon beringin lainnya. Kedua pohon tersebut diberi nama Wilhelminaboom dan Julianaboom dimana sebelumnya dipercaya masyarakat dengan lambang kewibawaan bupati dengan kekuasaannya menjadi pengayom rakyatnya. Namun pemerintah Hindia Belanda mengambil alih kepercayaan tersebut dan diganti menjadi simbol kekuasaan Ratu Belanda atas wilayah Hindia Belanda dengan pemagaran alun-alun dan penggantian nama dari pohon beringin menjadi nama Ratu Belanda. “Dalam perkembangannya, Alun-alun Bandung mengalami pergeseran baik secara simbolik maupun makna,” jelas Miftahul. Okezone Tampak Masjid Raya Bandung yang letaknya di pinggir Alun-alun Kota Bandung masa kini Alun-alun Bandung Setelah Masa Kolonial Tim peneliti menulis bahwa, pada awal abad XX secara pragmatis Alun-alun Bandung sudah tidak menunjukkan sebagaimana fungsinya. Alun-alun telah menjadi lapangan luas yang terbuka untuk aktivitas warga. Bahkan sempat menjadi lapangan pertandingan sepak bola pada masa itu. Alun-alun Bandung telah mengalami revitalisasi pada tahun 1950-an oleh Pemerintah Kota Bandung dan menjadi taman kota yang terbuka. Beberapa bangunan peninggalan masa lalu juga telah dijadikan cagar budaya oleh Pemerintah Kota Bandung. Kemudian Alun-alun Bandung sempat ditambah dengan jembatan yang menghubungkan antara Alun-alun Bandung dengan Masjid Agung yang bertujuan agar warga yang berkunjung tidak mengalami kesulitan saat akan melaksanakan ibadah. Untuk menunjang aktivitas sosial, budaya, dan ekonomi, Pemerintah Kota Bandung telah membangun area parkir di bawah alun-alun atau basement yang juga digunakan untuk kegiatan ekonomi warga. Baca Juga Munculnya Kreativitas Masyarakat Bandung dalam Pariwisata Kolonial Selain itu, telah disediakannya penyewaan sepeda, Masjid Raya Jawa Barat yang dulunya adalah Masjid Agung Kota Bandung, dan papan informasi. “Dengan revitalisasi yang telah dilakukan beberapa kali, Alun-alun Kota Bandung mengalami perubahan fungsi ke arah positif karena pada akhirnya dapat menjadi landmark baru bagi Kota Bandung,” tulis Jayanto pada penelitian sebelumnya. Saat inilah yang membuat fungsi dan makna kesakralan Alun-alun Bandung mulai memudar. Menurut jurnal, alun-alun yang sebagai salah satu simbol kekuasaan penguasa akan hilang seiring dengan semakin terbukanya’ alun-alun tersebut dalam menerima rakyat untuk aktivitas umum. “Aktivitas yang dilakukan mereka tidak hanya yang berkaitan dengan upaya penguasa menguatkan kekuasaannya, melainkan acapkali aktivitas-aktivitas yang sama sekali tidak berkaitan dengan kekuasaan politik,” jelas Miftahul dalam jurnalnya. Namun, revitalisasi pada Alun-alun Bandung ini bertujuan untuk ketersediaan ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh publik. PROMOTED CONTENT Video Pilihan

Alunalun Bandung ini letaknya di Jl. Asia Afrika, Balong Gede, Regol, Kota Bandung Jawa Barat. Alun-alun ini adalah alun-alun yang terkenal di indonesia, karena memiliki daya tarik yang luar biasa apalagi jika kita melihanya di atas. Untuk naik ke menara yang tiket nya 7000 rupiah, kita memasuki terlebih dahulu masjid agung nya dan letak
Saat berada di kota Bandung, tidak lengkap rasanya apabila belum mengunjungi alun-alunnya. Setelah dilakukan renovasi beberapa kali hingga menjadi modern dan menarik, objek wisata ini jadi salah satu ikon kota Bandung. Alun-alun Bandung saat ini menjadi tujuan banyak orang untuk menikmati suasana kota Bandung, baik pagi, siang maupun malam hari. Masih penasaran tentang daya tarik wisata satu ini? Berikut di bawah ini sajian informasi seputar Alun-alun di Bandung untuk Anda Harga Tiket Masuk Alun-alun Kota BandungAlamat dan Rute LokasiFasilitasJam BukaAktivitas yang Bisa DilakukanMengakses internet secara bebas dan gratisBersantai di lapangan rumput sintetisMelakukan wisata keluargaMelakukan berbagai pertemuanMenikmati permainan anak-anakObjek Wisata TerdekatJalan Dalem KaumPendopo Kota BandungMuseum Konferensi Asia AfrikaTaman Balai Kota BandungMasjid Al ImtijazBraga PermaiKopi AromaTips Berkunjung Harga Tiket Masuk Alun-alun Kota Bandung Foto Berbicara mengenai tiket masuk, Anda tidak perlu memikirkan biaya masuk Alun-alun Bandung. Alun-alun Bandung dapat dengan bebas dikunjungi secara gratis. Tanpa perlu membayar tiket, Anda hanya perlu membayar biaya parkir kendaraan saja. Untuk tempat parkirnya tersedia di area parkir bawah tanah. Sebagai informasi, biaya parkir tersebut biasanya hanya untuk 2 jam saja. Alamat dan Rute Lokasi Foto Lokasi Alun-alun Bandung dapat mudah dijangkau karena berada di pusat kota. Lokasi tepatnya berada di Tepatnya di Jalan Asia Afrika, Desa Balonggede, Kecamatan Regol, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Bagi Anda yang masih bingung tentang rute yang harus Anda lalui untuk sampai ke Alun-alun Bandung, Anda tidak perlu khawatir. Saat ini telah tersedia aplikasi Google Maps yang akan membantu Anda dalam mencari rute jalan hingga sampai tujuan. Transportasi umum yang dapat Anda gunakan yaitu angkot Stasiun Hall-Gede Bage, Kebon Kelapa-Buah Batu, Elang-Cicadas dan Kebon Kelapa-Elang. Tidak hanya ktu, mayoritas bus DAMRI juga berakhir di halte Alun-alun Bandung. Datang juga ke –> Kota Mini Lembang yang instagramable. Fasilitas Foto Fasilitas yang disediakan oleh pengelola Alun-alun Bandung telah cukup memadai. Dengan berbagai aktivitas yang ada, akan membuat pengunjung betah berlama-lama. Fasilitas yang dapat dinikmati para pengunjung antara lain Area parkir bawah tanah Free WiFi Wahana permainan anak Perpustakaan Halte bus Toilet Kantin Taman Jam Buka Foto wisata alun-alun di Bandung dapat Anda kunjungi setiap hari. Bahkan wisata ini buka untuk umum dalam 24 jam. Mungkin di hari-hari biasa atau kerja, alun-alun tidak ramai pengunjung. Alun-alun Bandung akan ramai pengunjung saat malam minggu, hari Minggu dan hari-hari libur nasional. Agar Anda tidak kepanasan, Anda dapat datang di pagi, sore atau malam hari. Kunjungi juga –> Kolam Renang Karang Setra dengan kesegaran airnya. Aktivitas yang Bisa Dilakukan Foto Hingga bisa jadi seperti sekarang ini, Alun-alun Bandung memiliki sejarah yang cukup panjang. Tidak lepas dari itu, saat ini banyak sekali aktivitas yang bisa dilakukan para pengunjung saat berada di Alun-alun Bandung. Berikut di bawah ini penjelasannya Mengakses internet secara bebas dan gratis Dalam menunjang kenyamanan para pengunjung, Alun-alun Bandung telah menyediakan WiFi gratis yang dapat diakses oleh semua orang. Bersantai di lapangan rumput sintetis Area lapangan hijau rumput sintetis di Alun-alun Bandung memang dibiarkan terbuka. Lahan dengan luas meter persegi dilapisi dengan rumput sintetis bermotif geometris. Melakukan wisata keluarga Di Alun-alun Bandung, Anda dapat melakukan rekreasi bersama keluarga tercinta. Destinasi wisata gratis ini cocok Anda kunjungi untuk menghilangkan stres, meskipun hanya sekedar jalan-lalan. Melakukan berbagai pertemuan Selain dijadikan sebagai tempat rekreasi, keberadaan alun-alun dapat digunakan untuk sarana berkumpul komunitas. Beragam kegiatan sosial dan budaya dapat terlaksana dengan adanya alun-alun. Menikmati permainan anak-anak Pada sisi utara alun-alun disediakan area permainan anak lengkap dengan wahana permainan edukatif. Wahana ini dapat dijadikan untuk hiburan anak Anda. Objek Wisata Terdekat Nah, setelah Anda puas mengunjungi alun-alun, tidak ada salahnya untuk juga mengunjungi wisata dekat alun-alun Bandung. Anda dapat mampir di beberapa wisata di bawah ini Jalan Dalem Kaum Jalan Dalem Kaum berada di sisi selatan alun-alun dan dikenal sebagai pusat perbelanjaan. Setelah menikmati suasana Alun-alun Bandung malam hari, Anda dapat berjalan-jalan sambil melihat pertokoan hingga barisan pedagang kaki lima. Di jalan ini, Anda dapat menemukan berbagai barang yang dijual. Mulai dari pakaian, makanan, buah tangan dan lainnya dengan harga yang bervariasi. Pendopo Kota Bandung Pendopo kota Bandung adalah bangunan yang pertama kali di bangun di kawasan Alun-alun Bandung. Tempat ini menjadi bangunan iconic yang sekarang dijadikan sebagai rumah dinas sekaligus kantor walikota Bandung. Museum Konferensi Asia Afrika Museum bersejarah ini dijadikan sebagai objek wisata untuk mengenang peristiwa Konferensi Asia-Afrika yang terjadi pada tahun 1955. Wisata ini terletak tepat di samping Gedung Merdeka dan merupakan tempat dilaksanakannya konferensi. Taman Balai Kota Bandung Taman balai kota ini memiliki nama lain Bandung City Hall Park yang diresmikan pada 19 Desember 2017. Gedung yang merupakan salah satu bangunan tertua di Bandung ini dulunya merupakan sebuah Gedung Kopi. Taman Balai Kota Bandung biasanya dikunjungi untuk jogging ataupun sekedar bersantai. Di objek wisata ini, Anda juga dapat melakukan foto di spot-spot yang disediakan seperti monumen, taman berbunga hingga gembok cinta. Masjid Al Imtijaz Masjid yang diresmikan pada 6 Agustus 2010 ini memiliki desain yang sepintas terlihat seperti kelenteng. Imtijaz sendiri berarti pembaharuan antara para mualaf yang baru mempelajari islam dan pada umat muslim yang telah beragama islam. Nah sesuai namanya, masjid Al Imtijaz tidak hanya dijadikan sebagai tempat ibadah tetapi juga digunakan sebagai pusat informasi dan pembinaan. Khususnya untuk orang Tionghoa yang ingin mempelajari islam. Braga Permai Braga Permai merupakan salah satu destinasi tempat makan dekat Alun-alun Bandung yang dapat Anda kunjungi. Destinasi Braga Permai telah berdiri sejak 1918-1923 dengan nama Maison Bogarijen. Tempat makan ini dijadikan sebagai restoran tertua di kota Bandung. Zaman dulu, restoran ini terkenal dan sangat berkelas karena satu-satunya restoran yang dikunjungi oleh ratu-ratu Belanda. Kopi Aroma Objek wisata ini merupakan toko kopi industri rumahan legendaris yang dalam bahasa Indonesia ejaan lama disebut Koffie Fabriek Aroma. Hingga saat ini, di tempat ini masih berlangsung kegiatan pengolahan dan penjualan kopi bergaya tradisional. Bagi Anda para penikmat kopi tentu harus mengunjungi Kopi Aroma. Review sebelumnya –> Palalangon Park yang estetik. Tips Berkunjung Foto Tips-tips yang perlu Anda perhatikan saat berkunjung ke Alun-alun Bandung antara lain Saat bermain di rumput sintetis, para pengunjung wajib melepas alas kaki. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga keasrian rumput sintetis yang terhampar. Selalu patuhi peraturan yang berlaku, terutama aturan menjaga kebersihan berbagai sarana dan prasarana yang tersedia. Karena Alun-alun Bandung bebas tiket masuk dan diperuntukkan bagi siapa saja. Maka pengunjung diharuskan untuk tetap berhati-hati dan selalu menjaga barang bawaan. Jangan sampai barang bawaan ada yang tertinggal atau bahkan hilang. Agar Demikianlah informasi yang dapat dipaparkan terkait Alun-alun Bandung. Ingin berwisata tetapi tidak ingin mengeluarkan bujet? Anda dapat menjadikan Alun-alun Bandung sebagai tujuan. Tunggu apalagi? Segera ajak teman, sahabat, keluarga atau orang tercinta lainnya untuk datang ke Alun-alun. Nikmati kebersamaan sembari bersantai dengan kesejukan udara Alun-alun Bandung.
Sopirangkot di Bandung akan melakukan demo, besok. Cibiru-Alun-alun (3) Cibiru-Cibereum (3) Wanita Ini Sampai Dilarikan ke RS karena Terlalu Banyak Bercinta
Alun-Alun Bandung Harga Tiket Masuk Gratis. Jam Buka 24 Jam. Nomor Telepon -. Alamat / Lokasi Jl. Asia Afrika, Balonggede, Regol, Bandung, Jawa Barat, Indonesia, 40251. Bandung bisa dikatakan lengkap dalam penyediaan tempat wisata. Baik yang mewah dan mahal sampai yang terjangkau bahkan gratis. Salah satu tempat wisata yang tidak menguras kantong adalah Alun-Alun Bandung. Sejak proses revitalisasi menjadi alun-alun bergaya modern dan menarik, objek wisata di pusat kota itu jadi salah satu ikon kebanggaan warga Kota Bandung. Alun-Alun Bandung jadi tujuan yang tepat bagi pelancong untuk menikmati suasana Kota Bandung secara cuma-cuma. Baca 49 Tempat Wisata Di Bandung Terlengkap Tiket Masuk Alun-alun Bandung Alun-Alun Bandung bisa terbuka untuk siapa saja tanpa perlu membayar tiket masuk. Terdapat biaya parkir bagi pengunjung yang memarkirkan kendaraan pribadinya di area parkir bawah tanah. Harga Tiket Masuk Tiket Masuk Gratis Baca JALAN BRAGA Bandung 4 Aktivitas Menarik Jam Operasional Alun-Alun Bandung terbuka untuk umum setiap hari selama 24 jam. Tempat ini paling ramai pada masa liburan, malam Minggu, dan akhir pekan. Datanglah pada pagi atau sore hari agar cuaca tidak terlalu panas untuk bersantai di lapangan. Jam Buka Setiap hari 24 jam Suasana Alun-Alun Bandung di malam hari – Foto Google Maps/Fenta Fijayanto Alun-Alun Bandung memiliki sejarah yang cukup panjang. Plasa di jantung kota ini sudah berdiri sejak tahun 1811. Bersamaan dengan pengembangan kota di bawah kepemimpinan Bupati Wiranatakusumah II, sang pendiri Kota Bandung. Hingga tahun 2014, areanya masih berwujud taman luas yang memiliki air mancur sebagai salah satu simbol Bandung. Sejak Ridwan Kamil menjadi wali kota, Alun-Alun Bandung mengalami renovasi besar-besaran. Wujud taman dengan pot-pot besar berisi tanaman hias telah hilang dan berganti dengan lapangan rumput sintetis yang luas. Dengan rupa lebih modern, tempat ini sekarang jadi salah satu magnet bagi wisatawan. Selain lapangan rumput, di sekitar alun-alun juga terdapat banyak spot yang menarik. Baca D’Dieuland Bandung Tiket Masuk & Aktivitas Lapangan Rumput Sintetis Area lapangan hijau dengan rumput sintetis sebagai ruang terbuka – Foto Google Maps/NOFRI Adi Tempat yang utama dan selalu menarik perhatian wisatawan adalah wujud Alun-Alun Bandung yang berupa lapangan hijau luas. Lahan seluas meter persegi tersebut berlapis rumput sintetis dengan motif geometris. Sangat cantik apalagi jika terlihat dari atas. Meski berbeda bentuk, namun fungsinya tetap sama menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk berkumpul dan bersantai. Rumput sintetis sengaja digunakan karena mempertimbangkan ketahanannya. Oleh karena itu, siapa pun yang ingin menginjaknya harus melepas alas kaki. Dengan begitu, pengunjung bisa lebih nyaman dan leluasa untuk menikmati waktu santai atau rekreasinya di sini. Baca Forest Walk Babakan Tiket Masuk & Aktivitas Di sisi utara, terdapat area bermain anak lengkap dengan wahana permainan edukatif. Sementara itu, di sisi selatan berdiri taman dengan bangku-bangku. Seluruh pengunjung boleh menikmati Alun-Alun Bandung sesuai keinginannya—santai, diskusi, bermain, berfoto, atau piknik. Namun, tetap selalu mematuhi aturan untuk menjaga kebersihan dan sarana-prasarana yang ada. Masjid Raya Bandung Masjid Raya Bandung dulunya bernama Masjid Agung Bandung – Foto Google Maps/Rizky Madey Baca Taman Hutan Raya Djuanda Tiket Masuk & Aktivitas Lapangan rumput alun-alun berada tepat di depan halaman Masjid Raya Bandung. Masjid ini memiliki usia yang sama dengan alun-alun. Dengan ciri khas berupa kubah berwarna emas dan dua menara menjulang di sisi kanan dan kiri. Masjid yang awalnya bernama Masjid Agung Bandung ini juga tidak kalah menarik untuk dikunjungi. Pemandangan dari puncak menara Masjid Raya Bandung – Foto Google Maps/Ridha Mustika Baca Taman Lalu Lintas Bandung Tiket Masuk & Aktivitas Selain sebagai tempat ibadah umat muslim, Masjid Raya Bandung merupakan tempat wisata. Wisatawan bisa naik ke puncak kedua menara yang mengapit bangunan utamanya. Dengan membayar tiket yang cukup murah, pengunjung akan dibawa menggunakan lift hingga ke atas. Pemandangan alun-alun dari atas serta panorama Kota Bandung akan jadi memori yang mengesankan. Perlu dicatat, pengunjung tidak bisa naik ke puncak menara pada pagi hari dan malam hari. Jumlah pengunjung pun terbatas agar tidak membebani lift. Selain itu, menara ini juga tutup pada waktu salat Jumat. Baca Museum Asia Afrika Tiket Masuk & Atraksi Memori Asia-Afrika Monumen Asia-Afrika di pertigaan Alun-Alun – Foto Google Maps/faridah fang Bandung adalah ibukota bagi Asia-Afrika. Kota ini pernah menjadi saksi sejarah yang penting bagi Indonesia, terutama di bidang politik luar negeri. Pada 18 – 24 April 1955, Bandung menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika. Dari konferensi ini, lahir Dasasila Bandung yang berarti bagi bangsa dari negara-negara terjajah di dunia, khususnya di kedua benua Untuk mengenang semangat tersebut, dibangun monumen dan museum Konperensi Asia-Afrika. Wisatawan bisa menemukan Museum KAA yang berada tak jauh dari Alun-Alun Bandung. Museum ini memamerkan koleksi benda dan foto yang terkait dengan acara bersejarah tersebut. Museum KAA juga aktif menyelenggarakan aktivitas literasi dan budaya yang bisa diikuti kalangan umum. Interior Museum Konperensi Asia-Afrika – Foto Google Maps/Amanda Ratih Di pertigaan Jalan Alun-Alun Timur dan Jalan Asia Afrika, terdapat sebuah monumen berbentuk bola dunia. Dengan warna hitam yang mentereng, monumen ini berhias nama-nama negara anggota Konferensi Asia-Afrika. Monumen tersebut menjadi salah satu lokasi foto favorit wisatawan. Baca Museum Asia Afrika Tiket Masuk & Atraksi Spot Foto Sekitar Alun-Alun Gedung Merdeka, salah satu gedung lama bersejarah – Foto Google Maps/Rusdi Sanad Baca Kebun Binatang Bandung Tiket Masuk & Atraksi Sebagai destinasi incaran wisatawan, Alun-Alun Bandung dan sekitarnya semakin berbenah dan mempercantik diri. Kawasan yang paling ramai oleh para pemburu swafoto adalah sepanjang Jalan Asia-Afrika. Di jalan ini, berdiri bangunan-bangunan lama yang masih mempertahankan gaya arsitektur kolonial. Mulai dari Museum KAA, Gedung Merdeka, hingga jembatan penyeberangan. Jembatan penyeberangan ini penuh kutipan dari Pidi Baiq dan M. A. W. Brouwer. Jembatan ini termasuk salah satu ikon Bandung yang populer dan sering wara-wiri di media sosial sebagai lokasi foto artistik. Bagian dalam jembatan penyeberangan dengan dekorasi kutipan dari Pidi Baiq – Foto Google Maps/Herdiyanto Hideki Di trotoar Jalan Asia-Afrika dan Jalan Alun-Alun Timur pun tidak luput dari dekorasi. Beberapa meter mendekati alun-alun, terpajang di dinding dengan desain grafis menarik. Desainnya berganti secara berkala sehingga tidak akan membuat mata bosan. Banyak juga para “cosplayer” dengan kostum unik yang bersedia untuk ikut berfoto kapan pun. Jalan Dalem Kaum Pusat perbelanjaan Jalan Dalem Kaum yang selalu ramai – Foto Google Maps/Dis No Baca 70+ Tempat Wisata Di Bandung Paling Menarik Di sisi selatan Alun-Alun Bandung, terdapat Jalan Dalem Kaum yang terkenal sebagai pusat perbelanjaan. Di jalan ini, wisatawan bisa menemukan pertokoan hingga barisan pedagang kaki lima yang menjajakan berbagai barang. Pakaian, makanan, buah tangan, semua bisa didapatkan di sini dengan harga bervariasi. Di jalan ini juga terdapat rumah dinas wali kota serta pendopo kota. Wisatawan bisa rehat sejenak di taman sekitar pendopo yang asri. Sempatkan juga untuk bertandang ke makam Bupati Wiranatakusumah II yang berada di belakang Masjid Raya Bandung. Lokasinya bisa dicapai melalui gang di samping Toko Dunia Sepatu di Jalan Dalem Kaum. Bus Bandros siap mengantar wisatawan berkeliling Bandung – Foto Google Maps/Siti Nurfitri Aini Di seberang pendopo, tepat di samping taman alun-alun, terdapat halte Bus Bandros. Bus terbuka bertajuk “Bandung Tour on Bus” ini akan membawa wisatawan berkeliling ke beberapa objek wisata di Bandung. Rutenya yaitu Alun-Alun Bandung, Cibaduyut, Leuwi Panjang, Museum Sri Baduga, Alun-Alun Regol, dan daerah Buah Batu. Bus Bandros merupakan pilihan tepat bagi wisatawan yang ingin mengelilingi Bandung dengan menghemat waktu, tenaga, dan tentu saja biaya. Fasilitas Alun-Alun Bandung Alun-Alun Bandung menyediakan fasilitas area parkir bawah tanah, toilet, dan kantin. Arena bermain anak dan taman masing-masing berada di sisi utara dan selatan alun-alun. Lokasi Alun-Alun Bandung Objek wisata Alun-Alun Bandung terletak di pusat Kota Bandung, diapit oleh Jalan Asia-Afrika dan Jalan Dalem Kaum. Lokasinya bisa dicapai dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Pilihan Transportasi umum di antaranya yaitu angkot Stasiun Hall – Gede Bage, Kebon Kelapa – Buah Batu, Elang – Cicadas, dan Kebon Kelapa – Elang. Mayoritas bus DAMRI juga berakhir di halte Alun-Alun Bandung.
BANDUNG Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ikut serta dalam peresmian wajah baru Alun-alun Kabupaten Sorong, dalam rangkaian kerja ke Provinsi Papua, Jumat (1/10/2021).. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu diundang khusus oleh Bupati Sorong Johny Kamuru untuk hadir sebagai perancang Alun-alun tersebut.. Emil bercerita, pada 2017

Anda mau ke Jalan Asia Afrika, Bandung? Berikut informasi angkot ke Asia Afrika. Angkot ke Asia Afrika tidak terlalu banyak. Angkutan tersebut tidak melawati jalan ini sejak di persimpangan lima. Angkot ke Asia Afrika yang secara utuh hanya Angkot Cicaheum – Cileunyi. Itupun hanya bisa pada malam hari. Angkot Cicaheum – Cileunyi meneruskan perjalanan dari Terminal Cicaheum ke Jalan Ahmad Yani, Cicadas A. Yani, Jalan Jakarta. Kemudian ke Kosambi A. Yani, Jalan Asia Afrika, – Alun-Alun Asia Afrika, Jalan Sudirman dan berakhir di Cibeureum. Angkot Abdul Muis-Elang, angkot lewat Asia Afrika. Namun hanya di kawasan alun-alin saja. Mengawali perjalanan dari Terminal Kebon Kalapa, kemudian Jalan Dewi Sartika dan Alun-Alun. Dari Alun-alun ini berbelok ke Jalan Banceuy, kemudian ke Jalan Suniaraja, Jalan Otista, dan Jalan Stasiun Timur. Dari Viaduct, ankot berbelok ke Jalan Kebon Jukut, Jalan Kebon Kawung, Stasiun Bandung Kebon Kawung, Jalan Pasir Kaliki, Jalan Pajajaran. Setelah dari Jalan Pajajaran berbelok ke Jalan Abdul Rahman Saleh, Jalan Garuda, Jalan Dadali, Jalan Kasuari, Jalan Rajawali Barat, berkahir di Elang. Angkot Stasiun Hall – Gede Bage termasuk angkot lewat Asia Afrika. Dari Stasiun Hall angkot ini menuju Jalan Dulatip, kemudian ke Pasara Baru, Jalan Otto Iskandardinata Otista. Setelah itu melewati Jalan Kepatihan, Jalan Dewi Sartika, Jalan Dalem Kaum, Alun-alun Asia Afrika. Dari Alun-alun, angkot berbelo ke Jalan Banceuy, Jalan ABC, Jalan Naripan, Jalan Sunda, Jalan Veteran, dan Jalan Ahmad Yani. Di simpang lima berbelok ke Jl. Gatot Subroto, Jl. Burangrang, Jl. Halimun, Jl. Malabar, Jl. Talaga Bodas. Dari Talaga Bodas berbelok ke Jl. Pelajar Pejuang, Jl. Martanegara, Jl. Reog, Jl. Karawitan, Jl. Kliningan, Jl. Buah Batu. Kemudian ke Jl. Sukarno-Hatta menunju Pasar Induk Gedebage. Stasiun Hall – Gede Bage–>TERMINAL STASIUN HALL – Jl. Dulatip – PASAR BARU – Jl. Otto Iskandardinata Otista – Jl. Kepatihan – Jl. Dewi Sartika – Jl. Dalem Kaum – ALUN-ALUN BANDUNG – Jl. Banceuy – Jl. ABC – Jl. Naripan – Jl. Sunda – Jl. Veteran – Jl. Ahmad Yani – PASAR KOSAMBI – Jl. Gatot Subroto – Jl. Burangrang – Jl. Halimun – Jl. Malabar – Jl. Talaga Bodas – Jl. Pelajar Pejuang – Jl. Martanegara – Jl. Reog – Jl. Karawitan – Jl. Kliningan – Jl. Buah Batu – ISBI dulu STSI – Jl. Sukarno-Hatta – STISI TELKOM – SAMSAT Soekarno Hatta – UNINUS – Margahayu Raya – Metro – Riung Bandung – PASAR INDUK GEDEBAGE Elang – Cicadas Elang – Kebon Kelapa<–Terminal Kebon Kelapa – Jl. Dewi Sartika – Alun-Alun – Jl. Banceuy – Jl. Suniaraja – Jl. Otista – Jl. Stasiun Timur – Viaduct – Jl. Kebon Jukut – Jl. Kebon Kawung – Stasiun Bandung Kebon Kawung – Jl. Pasir Kaliki – Jl. Pajajaran – Jl. Abdul Rahman Saleh – Jl. Garuda – Jl. Dadali – Jl. Kasuari – Jl. Rajawali Barat – Elang Angkot Cicaheum – Cileunyi Rute malam hari setelah Terminal Cicaheum diteruskan ke Jl. Ahmad Yani – Cicadas A. Yani – Jl. Jakarta – Kosambi A. Yani – Jl. Asia Afrika – Alun-Alun Asia Afrika – Jl. Sudirman – Cibeureum

MasyarakatBandung akan tumpah ruah ke area Alun-Alun Bandung menjelang waktu berbuka puasa. Karena gratis dan nyaman untuk bersantai di taman rumput sintesis. Minggu, 19 Juni 2022
Kemacetan di Bandung yang menyergap setiap akhir pekan atau saat musim liburan memang menjadi permasalahan tersendiri. Hal ini disebabkan para wisatawan kebanyakan yang menggunakan kendaraan pribadi. Di satu sisi memang ada keuntungan kenyamanan di dalam mobil, namun di sisi lain menggunakan kendaraan pribadi kadang jadi bumerang. Bukan kenyamanan yang didapat, malah rasa capek plus buang-buang waktu banyak di jalan. Lihat saja, akibat banyaknya wisatawan yang bawa kendaraan pribadi, jalur ke Lembang, Ciwidey, atau ke pusat Kota Bandung bisa berjam-jam. Selain rasa lelah, biaya bahan bakar, plus tenaga pun jadi terkuras. Semua itu adalah pilihan, terutama yang berwisata bersama keluarga tentunya banyak faktor pertimbangan. Namun bagi Anda yang ingin menjajal berwisata di Bandung dengan murah meriah plus penuh kebebasan, tak ada salahnya mencoba berwisata di Bandung dengan naik kendaraan umum. Berikut ini kami sajikan beberapa tips berwisata di Bandung dengan menggunakan kendaraan umum yang lebih hemat budget dan tentunya ada kepuasan tersendiri. 1. Tentukan tempat wisata mana saja yang ingin dikunjungi Ini penting, sebagai acuan Anda saat akan menentukan titik-titik wisata yang akan Anda sambangi nanti di Bandung. Berapa hari Anda akan wisata di Bandung? Pakai angkutan umum apa? Menginap di mana? Tempat wisata mana yang ingin disambangi? Perlengkapan dan peralatan apa yang akan dibawa? Berapa budget yang disiapkan? Bila wisata bareng teman, berapa harus patungan? 2. Mau Pakai Bus, Kereta Api, atau Travel? Ini bisa disesuaikan dengan pilihan Anda. Bagi yang naik bus dari arah barat bisa turun di Terminal Leuwipanjang dan yang dari arah timur di Terminal Cicaheum. Bila turun di Leuwipanjang mau wisata ke Ciwidey? Tinggal naik angkutan umum ke Ciwidey. Mau ke Lembang? Naik bus DAMRI ke Terminal Ledeng, lalu disambung naik angkot ke Lembang. Bila turun di Cicaheum dan ingin ke Lembang, tinggal naik bus DAMRI Cicaheum-Ledeng. Sementara bila ingin ke tempat wisata yang ngehits di dekat Cicaheum bisa ke Puncak Bintang, Bukit Moko, atau Saung Angklung Udjo di kawasan Padasuka. Sedikit ke timur dari Cicaheum ada wisata Curug Batu Templek di Pasirimpun akses dari seberang Lapas Sukamiskin. Naik angkot Cicaheum - Cileunyi turun di depan Lapas lalu naik ojek. Dari Terminal Cicaheum pun bisa naik angkot ke arah Gedung Sate/Lapangan Gasibu. Jika naik kereta api, turun di Stasiun Bandung lalu naik angkutan umum langsung ke Lembang. Dan bila naik travel, pilihan travel disarankan yang berhenti di pool Jln. Cihampelas. Silakan ubek-ubek main dan belanja di Cihampelas. Dari Cihampelas bisa naik angkot ke tempat wisata daerah Dago, Punclut ke arah Ciumbuleuit, Teras Cikapundung, Taman Balai Kota, Taman Vanda, atau ke Kebun Binatang Bandung. 3. Takut nyasar di Bandung? Bingung dengan rute angkot di Bandung? Bisa nanya ke penduduk sekitar atau gunakan aplikasi online Jangan lupa panteng terus Google Maps. Terus jangan sedikit-sediki naik angkot, misalnya bila wisata di pusat Kota Bandung Alun-Alun. Di Alun-Alun Bandung banyak tempat wisata yang ngehits dan bisa disambangi dengan jalan kaki. Misalnya, bila Anda sedang wisata di area Gedung Merdeka, akses terdekat dengan jalan kaki bisa ke arah Jln. Braga, Cikapundung Riverspot sebelahan dengan Gedung Merdeka, Taman Alun-Alun/Masjid Raya Bandung, Jln. Dalem Kaum, sentra distro Parahyangan Plaza, atau jalan dikit ke Jln. Banceuy - Jln. ABC lalu nembus ke Pasar Baru. Sebelumnya bisa menyambangi wisata sejarah bekas penjara Soekarno di Banceuy. Untuk makan malam, dekat sini ada sentra kuliner malam di Jln. Cikapundung Barat atau menyantap makanan di Warung Ceu Mar yang legendaris. Begitu pula saat Anda wisata di kawasan Gedung Sate, tinggal jalan kaki ke arah timur dimana ada Museum Geologi atau paling dekatnya ke Taman Lansia. Kalau ke arah utara ada Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat dan sentra kuliner Jln. Dipatiukur dekat Kampus Unpad. Lalu ke arah selatan dari Gedung Sate, tembus ke Jalan Banda dan Jalan LLRE Martadinata Jln. Riau yang dikenal dengan sentra factory oultlet dan aneka pilihan kulinernya. 4. Alternatif transportasi umum lain Alternatif selain angkot, bila Anda bisa berpedoman pada Google Maps, bisa coba sewa ojek wisata. Anda bisa keliling-keliling Bandung dengan naik motor yang bisa selap-selip saat macet. Untuk penyewaan "Ojek Wisata Bandung" silakan cari keyword tersebut di Google atau Instagram. Dan nanti sekitar bulan Maret 2017, di Bandung bakal hadir tempat-tempat penyewaan sepeda berkonsep Smart Bike Sharing, sewa sepeda dengan kartu pintar smartcard. Ini akan lebih asyik, dengan biaya sewa murah meriah, Anda bisa berkeliling ke tempat-tempat asyik di Bandung dengan ngagowes sepeda. Tips tambahan - Jangan malu bertanya seputar jurusan dan harga ongkos angkot. - Tentukan titik utama untuk ke jalur wisata lainnya, misal dari Cihampelas bisa akses ke Pusat Kota Bandung naik angkot Ledeng - Kebon Kalapa, ke Dago, Lembang, dan lokasi lainnya. - Jalur jalan di Bandung itu pendek-pendek dan banyak stopan perempatan. Ini yang kadang membingungkan wisatawan dari luar kota. - Ketahui pusat-pusat wisata yang ngehits di Bandung. Misal, 1. Kawasan Alun-alun tempat wisata area publik; 2. Lembang dan Ciwidey tempat wisata alam; 3. Cihampelas, Pasar Baru, Plaza Parahyangan, atau Jln. Riau tempat wisata belanja pakaian. 4. Jln. Burangrang, Jln. Dipatiukur, dan Jln. Setiabudhi Ledeng sentra kuliner. 5. Tempat nongkrong Jln. Braga, area Taman Alun-Alun, area Gedung Merdeka Jln. Asia Afrika, Lapangan Gasibu/Gedung Sate, Taman Vanda, Taman Jomblo, Taman Balai Kota, dan lainnya. - Jaga selalu keamananan diri. Bila Anda mengalami masalah keamanan, hubungi pihak berwajib. Juga jaga selalu barang-barang berharga yang Anda bawa. - Cari informasi wisata yang ngetren di Bandung di media sosial, misal di Instagram dengan hashtag wisatabandung atau wisatabdg.

TerminalLeuwi Panjang – ( naik elf bandung - terminal cikijing ) turun di bunderan cigasong majalengka Rp 17.000 – (naik angkot cigasong rajagaluh) ke alun-alun salagedang atau langsung tanya supir " ojek salagedang" atau Desa JayiRp.3.000 – jalan musuk sekitar 200

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 5n0KccDuAIwVCj-6qndUQA2edkJ0F4p3sjmifUazf6XeqQMyBmJ9kA==

Rumah123memiliki 6 foto rumah yang dijual dengan harga Rp 740 Juta di Tapos, Depok. Properti dipasang oleh Salman Al farisi.

Bandung - Jalan berlubang masih ditemukan di beberapa titik di Kota Bandung. Salah satunya lubang di Jalan detikJabar, Kamis 8/6/2023 sore, meski diameternya tidak besar lubang di jalan itu cukup dalam. Ada sejumlah lubang yang dikeluhkan pengendara di jalan dihitung dari ujung Jalan Tamansari menuju ke Jalan Siliwangi, lebih dari lima lubang di jalan itu. Salah satu pengendara Yudistira mengatakan, salah satu lubang di jalan tersebut membuat keram perut."Dalam itu lubang, buat pengendara motor kerasa banget sampe ke ulu hati," kaya juga mengeluhkan, di malam hari Jalan Tamansari ini gelap. "Kalau malam gelap jalan ini, penerangan cuman dari kendaraan aja," ujarnya."Tapi meski pakai lampu, tetap kalau malam gak kelihatan lubangnya," tersebut diamini pengendara lainnya. Kurnia mengatakan, penerangan di jalan itu buruk."Gelap kalau malam, apalagi disini potongan rimbun. Harus jadi perhatian pemerintah ini," ujar Kurnia. Simak Video "Penampakan Jalan Rusak di Kudus, Berlubang Hingga Ada Truk Terguling" [GambasVideo 20detik] wip/dir
Menurutnya Alun-alun Sumedang merupakan tempat yang luas. Jadi dirinya bersama dengan anak muridnya melakukan proses belajar mengajar di Alun-alun. “Karena luas dan banyak penglihatan, si anak mulai merasa percaya diri. Terus selain itu, kan anak- anak juga bisa bermain dengan leluasa di lahan yang luas ini,” pungkasnya. (wly)
MasjidRaya Bandung punya ciri khas kubah nyungcung. Tak Lengkap ke Bandung Jika Belum Menginjak Rumput Alun-Alun Masjid Raya Bandung | Republika Online REPUBLIKA.ID ZdosD0.
  • r55qx235ht.pages.dev/994
  • r55qx235ht.pages.dev/270
  • r55qx235ht.pages.dev/492
  • r55qx235ht.pages.dev/446
  • r55qx235ht.pages.dev/322
  • r55qx235ht.pages.dev/965
  • r55qx235ht.pages.dev/540
  • r55qx235ht.pages.dev/892
  • r55qx235ht.pages.dev/549
  • r55qx235ht.pages.dev/426
  • r55qx235ht.pages.dev/320
  • r55qx235ht.pages.dev/763
  • r55qx235ht.pages.dev/14
  • r55qx235ht.pages.dev/80
  • r55qx235ht.pages.dev/23
  • angkot ke alun alun bandung